Puluhan Pelajar Saling Timpa, Bus Pelajar Terguling, 12 Luka-luka

Written By Unknown on Rabu, 24 Oktober 2012 | 12.41


Laporan Tribunnews Batam, Novyana Handayani dan Eko Setiawan

TRIBUNNEWSBATAM, BINTAN

- Kecelakaan tragis menimpa bus sekolah di Km 28 Tanjungpinang, Selasa (23/10) siang. Bus bernomor polisi BP 7047 BU itu tak mampu melaju di sebuah tanjakan di wilayah Bukit Batu, Desa Toapaya, Kecamatan Toapaya, Bintan.

Bus meluncur mundur dan akhirnya terguling di sisi jalan setelah ban sebelah kiri masuk parit.

Setidaknya 30 pelajar sempat bergelut dengan maut saat bus terguling. Puluhan saling timpa, dan sebagian lagi terbentur dengan bodi bus. Nasib naas dialami Junaidi (14) yang diduga saat itu berada di dekat pintu. Tubuhnya terlempar ke luar dan tergencet bodi bus. Ia tewas di tempat kejadian.

Selain itu 11 pelajar lainnya mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke RSUP Tanjungpinang.

Hingga petang kemarin suasana duka masih terasa di ruang perawatan para pelajar di rumah sakit tersebut. Selain sejumlah orangtua murid berdatangan untuk membesuk para korban, para korban selamat juga berdatangan untuk menjenguk temannya yang mengalami kecelakaan.

Mat Hasyim, siswa yang juga menjadi korban kecelakaan, mengaku saat itu dirinya duduk di bagian belakang. Saat tanjakan tak jauh dari Bukit Samak, tiba-tiba bus yang ditumpanginya tak mampu melaju di sebuah tanjakan. Dalam hitungan detik, bus ukuran sedang itu meluncur mundur.

Tanpa dapat dicegah, bus tersebut menabrak bus sekolah lainnya yang berada di belakang.

"Kami langsung terguling ke kiri. Bus kami miring," ujar Mat Hasyim yang biasa disapa Mamat.

Sekitar 30 siswa yang berada di dalam bus, saling timpa karena bus tubang ke sisi kiri. Para pelajar terperangkap di dalam bis, dan tak bisa menyelamatkan diri. Pasalnya pintu bus yang berada di sisi kiri, tertutup aspal. Mereka baru dapat menyelamatkan diri, setelah warga dan pengendara yang melintas mengangkat badan bus menggunakan katrol.

"Busnya dikatrol dengan tali. Terus kami ditarik dari bawah," sebut Mamat.

Siswa kelas XI di sebuah sekolah di Bintan ini mengalami luka parah di kaki sebelah kanan. Kulit pada bagian betisnya terkelupas.  Meskipun demikian, Mamat bersyukur bisa selamat.

Ia sempat histeris karena Junaidi meninggal tepat di depan matanya. "Dia tepat di depan mata saya. Kayaknya dia tertimpa ban cadangan," sebut Mamat.

Kondisi korban cukup mengenaskan, kakinya juga terlihat luka parah, yang kemungkinan mengalami patah tulang. Junaidi siswa SMP Teluk Bintan itu adalah warga Bukit Batu yang sehari-harinya menumpang bus antar jemput pelajar.

Menurut pantauan Tribun, para korban selain menderita luka, kebanyakan juga mengalami patah tulang. Seorang siswi yang juga menjadi korban, sekitar pukul 19.30 dibawa dari ruang Dahlia II menuju  ruang operasi karena mengalami patah tulang di bagian tangan.

Sejumlah siswa yang kondisinya tak terlalu parah, pada malam tadi boleh segera dibawa pulang. Tampak sebuah bus menjemput mereka. Namun para siswa mengaku enggan naik kendaraan roda empat.

"Mereka dijemput tapi tak mau naik bus. Katanya trauma," ujar sopir penjemput, Agus.

Dari 12 siswa korban kecelakaan, hanya enam yang diperbolehkan pulang. Sedangkan enam lainnya dirawat di sejumlah ruangan.

Melebihi kapasitas

Berdasarkan informasi, bus itu mengangkut 30 pelajar dari arah Tembeling menuju Tanjunguban. Namun ketika di sebuah tanjakan, bus terhenti dan meluncur mundur.

"Tadi saya lihat sendiri, awalnya mobil itu mundur karena tidak mampu menaiki tanjakan, dan ban sebelah kirinya masuk kedalam parit akhirnya terguling," ujar salah satu warga.

Kapolsek Bintan Timur AKP Wisnu Edi Sadono, belum mau berkomentar banyak tentang penyebab kecelakaan ini. Namun menurut para saksi mata, bus itu cukup penuh sehingga diperkirakan melebihi kapasitas angkut.

Wisnu mengatakan, bus ber-Nopol BP 7047 BU itu dikemudikan oleh M Haris. Kini sopir masih dimintai keterangan. "Sekarang sudah kita amankan, kejadian ini ditangani oleh kanit Sabara Polsek Teluk Bintan dan telah dilimpahkan ke Pos Unit Laka Gesek guna penanganan selanjutnya," katanya.

Mamat Tetap Bercanda

Meskipun mengalami luka parah, Mat Hasyim tak terlihat kesakitan, Selasa (23/10) malam. Ketika ditanya soal celana sekolahnya yang sudah robek, dengan santai Mamat justru mencoba membuka celananya.

Niatnya itu pun langsung dicegah keluarganya dan disarankan lebih baik digunting saja.

"Mamat pakai celana pendek di dalam," ujarnya bercanda sembari akan membuka celana seragamnya.

Kaki kiri Mamat mengalami luka cukup parah. Karena itu cukup kesulitan ketika celana yang dipakainya hendak dilepas secara wajar. Rencananya ia juga akan dioperasi.

Mamat adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Selama ini ia ke sekolah dengan bus antar jemput pelajar. "Mamaknya sudah meninggal sejak dia kecil. Mungkin waktu dia umur tiga tahun," sebutkerabat almarhum ibunya.

Sejak itu, Mamat dibesarkan oleh bapaknya. Namun bapaknya tak dapat bekerja, karena sejak lahir sudah mengalami kelainan pada kakinya. Kakak Mamat yang bernama Nia, yang menghidupi keluarga kecil itu sejak lulus SMA pada 2010.

Nia bekerja sebagai cleaning service di Kantor Bupati Bintan di Bintan Buyu.

Nia sendiri sedang bekerja saat mendengar kabar kecelakaan bus sekolah yang juga mencelakai adiknya itu Ia pun sempat tersentak. "Saya masih kerja sekitar pukul 14.00 siang. Kantor langsung heboh semua," sebut Nia pada Tribun. Ia pun langsung menyusul, tak menyangka adiknya termasuk menjadi korban.

Bapak Mamat juga mengaku sedang rapat di Kantor Lurah saat seorang warga mengabari perihal kecelakaan itu. Karena persaannya tak enak ia memilih lebih dahulu cabut.

"Kami lagi rapat tentang listrik akan masuk desa. Tiba-tiba ada orang datang kasih tahu," sebut bapak Mamat.

Ia pun langsung menyusul ke lokasi, namun ternyata Mamat sudah dibawa ke rumah sakit.

Meskipun miris dengan kondisi putra bungsunya, namun bapak Mamat bisa bernafas lega. Tak hanya karena putranya selamat, namun juga karena semua biaya pengobatan ditanggung Pemkab Bintan.

"Tadi Pak Wakil Bupati sudah datang. Katanya kalau ada apa-apa hubungi saja dia," katanya.

Sejak sore hari, Mamat ramai dikunjungi teman-teman sekolahnya, guru serta keluarganya. Meskipun mengalami luka, Mamat dengan santai meladeni setiap tamu yang ingin mengetahui detail kecelakaan di Bukit Samak itu.(Tribun Batam Cetak)


Anda sedang membaca artikel tentang

Puluhan Pelajar Saling Timpa, Bus Pelajar Terguling, 12 Luka-luka

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2012/10/puluhan-pelajar-saling-timpa-bus.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Puluhan Pelajar Saling Timpa, Bus Pelajar Terguling, 12 Luka-luka

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Puluhan Pelajar Saling Timpa, Bus Pelajar Terguling, 12 Luka-luka

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger