Tribun Batam - Minggu, 28 Oktober 2012 12:29 WIB
Laporan Tribunnews Batam, Rachta Yahya
TRIBUNNEWSBATAM, KARIMUN
- Pasar Maimun yang menghabiskan APBD Karimun sebesar Rp 5, 3 miliar dan baru dioperasikan 12 Oktober atau bertepatan dengan HUT Kabupaten Karimun ke 13, terancam gagal. Pasalnya, pasar itu semakin hari semakin sepi saja oleh pedagang yang berjualan.Sejumlah pedagang yang ditemui mengaku dagangannya mereka selalu bersisa. Bahkan ada yang mengaku tak menghasilkan sama sekali. Pedagang itu pun minta Pemkab Karimun serius untuk turun tangan mengatasi fenomena itu secepatnya.
"Semakin hari, semakin sepi saja. Dagangan kami selalu bersisa, tak pernah habis. Kalau begini, bukannya untung, malah rugi. Tolong pak bupati turun tangan agar permasalahan ini dapat dicarikan solusinya," kata seorang pedagang yang enggan namanya disebutkan.
Pasar Maimun yang berada di Kolong Kelurahan Sungai Lakam, Kecamatan Karimun , beroperasi 12 Oktober lalu. Pasar tersebut direncanakan untuk relokasi pedagang yang biasanya berjualan di pasar tradisional Puakang, Kelurahan Sungai Lakam.
Pasar Maimun terbilang cukup bagus dari sisi bangunan. Saking megahnya, pasar tersebut direncanakan sebagai pasar tertib ukur di Kabupaten Karimun.
Namun sayang, sejak dioperasikan pada 12 Oktober lalu, pasar itu semakin sepi oleh pedagang. Pedagang pasar Puakang tampaknya masih enggan pindah ke pasar tersebut.
Padahal dari sisi bangunan, pasar Maimun terbilang megah dan bersih. Semua fasilitas juga tersedia seperti air bersih, toilet yang bersih dan ruang tempat salat pun tersedia.
Pasar Maimun terdiri dari tiga lantai. Lantai satu diperuntuk bagi pedagang basah seperti sayur, ikan dan buah-buahan. Sementara lantai dua dan tiga diperuntukan bagi jualan kering seperti pedagang pakaian. Pasar itu dikerjakan oleh PT Perintis Deni Utama dengan konsultan pengawas CV Asa Graha Consultant. Dengan besaran nilai proyek sekitar Rp5.388.250.000 yang diambil dari APBD Karimun tahun 2011.
Sedianya pasar itu mampu menampung sekitar 700 orang pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Puakang. Pemandangan berbeda justru tampak di Pasar Puakang.
Pedagang di pasar itu seakan tak terpengaruh dengan keberadaan Pasar Maimun, Kolong yang memang diperuntukan bagi mereka. Bahkan Pasar Puakang terlihat semakin ramai saja setiap harinya.
Pemandangan kontras pada dua pasar itu memunculkan spekulasi bahwa ada konflik kepentingan oleh para pengurusnya. Seperti diketahui Pasar Puakang dan Pasar Maimun dikelola oleh dua institusi berbeda di Pemkab Karimun. Pasar Puakang dikelola oleh Perusahaan Daerah (Perusda) Karimun sedangkan pasar Maimun dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karimun.
Anda sedang membaca artikel tentang
Semakin Hari Semakin Sepi
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2012/10/semakin-hari-semakin-sepi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Semakin Hari Semakin Sepi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar