Wan Sarros : Perjuangan Kami Ibarat Semut Melawan Gajah

Written By Unknown on Kamis, 09 Mei 2013 | 12.41

Tribun Batam - Kamis, 9 Mei 2013 11:29 WIB


Laporan Tribun Batam, Iman Suryanto

TRIBUNBATAM, ANAMBAS

- Disela-sela pemaparan terbentuknya Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) dari Kabupaten Induk, Natuna, Bupati Kepulauan Anambas, Tengku Mukhtaruddin menjelaskan banyak sekali sejarah yang sangat berarti dari terbentuknya KKA.

Dimana cobaan dan terpaan datang silih berganti mewarnai terbentuknyan Kabupaten termuda di Provinsi Kepulauan Riau ini.

"Terbentuknya KKA ini awalnya telah disepakati oleh Bupati Natuna kala itu, Hamid Rizal, namun setelah berganti pejabat yang baru disitulah terjadi bergolakan dan tarik ulur. Namun setelah melalui perjuangan yang cukup melelahkan kahirnya KKA bisa terbentuk," kata Tengku dihadapan Bupati Simeule H.Risman NS dan beberapa pejabat dari Pemerintahan dan lehgislatif Kabupaten Simeule yang tengah melakukan study banding mengenai daerah pemekaran di Anambas, Rabu(8/5/2013) pagi.

Setelah itu di selesaikan, tambahnya, masih ada masalah baru tentang penentuan Ibukota Kabupaten. Dimana ada juga tarik ulur. Namun setelah musyawarah yang panjang akhrinr di putuskan di tarempa.

"Yang jelas proses pemekaran di Anambas penuh dengan perjuangan dan pengorban. Namun Syukur Alhamdulillah semuanya bisa di selesaikan oleh kita dan temen-temen dari Badan Pembentukan dan Penyelaras Kabupaten Kepulauan Anambas (BP2KKA)," tambahnya.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Wann Sarros.SE yang merupakan Sekretaris Umum BP2KKA. Dirinya mengungkapkan perjuangan BPK2KKA ibaratkan seekor semut melawan gajah.

Mengingat saat diajukan pemekaran dan hendak berpisah dari kabupaten induk banyak sekali rintangannya. Namun berkat kerjasama dan kegigihan serta pengorbanan yang telah di curahkan oleh seluruh lapisan, maka kita berhasil tembus dan memekarkannya.

"Kalau dilihat dari geografis antara Kabupaten Simelue dan KAbupaten Anambas memang sama-sama merupakan daerah penghasil minyak dan gas. Namun dalam hal sejarahnya sangat lah berbeda," ungkapnya.

Jadi, jelasnya, terjadinya pemekaran di Kabupaten Simelue merupakan inisiatif dari pemerintah daerahnya sendiri dan disetujui oleh semua lapisan masyarakat.

Dan historisnya agak sedikit berbeda. Namun demikian pihaknya menyambut baik adanya studi banding yang dilakukan tersebut.

"Kami menyambut baik kedatangan rombongan dari Kabupaten Simelue sekaligus saling bertukar informasi mengenai pembangunan di daerah kepualauan. Dan pada intinya kami dari BP2KKA siap membantu jika Kabupaten Simelue membutuhkan data dan informasi lebih dalam mengenai pemekeran," jelasnya.

Acara yang dikemas dalam bentuk serius namun santai tersebut dilakukan secara langsung di Gedung BPMS tarempa. HAdir dalam kesempatan tersebut Bupati Kepulauan Anambas, T.Mukhtaruddin , Wakil Bupati, Abdul Haris.SH, sejumlah kepala dinas, kepala kantor, kepala badan, kelapa bagian dan beberapa tokoh masyarakat antara lain Prof. M.Zein dan  tim BP2KKA lainya serta masyarakat di lingkungan pemerimtah Kabupaten Kepulauan Anambas .

Sementara itu, Ketua DPRD Simeleue, Aryaudin mengaku sangat terharu atas sambutan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten Kepulauan Anammbas dalam study BAnding Pemekaran tersebut.

"KAmi terharu denga sambutan dari kakanda disini semua. oleh karena itu cocoklah jika kami jalan jauh-jauh untuk bisa belajar di tempat ini," jelasnya.

Ditempat terpisah Bupati Simeulue Riswan NS kepada awak media mengatakan bahwa kunjungan yang dilakukan tersebut lebih kepada melihat dari dekat beberapa potensi-potensi yang ada dan bisa dikembangkan di wilayahnya.

Mengingat Kabupaten Simeulue tak jauh berbeda dengan Kabupaten Kepulauan Anambas. Dan menjadi daerah penghasil Minyak dan GAs (Migas).

"Sebenarnya kalau dari geografis antara keduanya, bisa dibilang hampir sama. Sama-sama daerah kepulauan dan jumlah penduduknya masih sangat ideal untuk dilakukan pemekaran. Sehingga memungkinkan untuk dilakukan sharing informasi dengan pemerintah daerah setempat, yang kemudian akan dijadikan sebagai bahan pemekaran nantinya," Terang Riswan.

Riswan juga mengatakan selain melihat dari dekat potensi daerah pemekaran, kunjungan juga ingin melihat dekat akan potensi pariwisata yang bisa diterap disana.

Sebagaimana diketahui rencana pemekaran tersebut tersebut mendapat dukungan dari anggota DPRD dan masyarakat setempat. Wacana tersebut dicetuskan Bupati H Riswan NS pada awal November 2012 lalu di Gedung DPRD Simeulue.

Dan saat ini, Kabupaten Simeulue memiliki sepuluh kecamatan yaitu Kecamatan Simeulue Timur, Simeulue Tengah, Simeulue Barat, Simeulue Cut, Alafan, Salang, Teluk Dalam, Teupah Barat, Teupah Tengah dan Teupah Selatan. Bila wacana pemekaran itu terealisasi, tiga Kecamatan Simeulue Timur, Teupah Selatan dan Kecamatan Teupah Tengah, menjadi wilayah Kotamadya.


Anda sedang membaca artikel tentang

Wan Sarros : Perjuangan Kami Ibarat Semut Melawan Gajah

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/05/wan-sarros-perjuangan-kami-ibarat-semut.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Wan Sarros : Perjuangan Kami Ibarat Semut Melawan Gajah

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Wan Sarros : Perjuangan Kami Ibarat Semut Melawan Gajah

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger