Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati
BATAM, TRIBUN - Mendekati bulan puasa, Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepulauan Riau menggelar pelatihan internal auditor. Yakni penerapan sistem jaminan halal di lingkungan perusahaan. Agenda diadakan pada Sabtu dan Minggu (22-23/6/2013) di Hotel Mercure Batam.
Sedikit berbeda dengan kegiatan sebelumnya, kali ini beberapa perwakilan dari rumah potong hewan juga diikutsertakan dalam pelatihan tersebut. Selain itu beberapa restaurant, dan perusahaan yang bergerak di bidang produksi makanan juga menjadi peserta dalam kegiatan ini.
Khairuddin Nasution, Wakil Direktur LP POM MUI Kepri mengatakan, setidaknya ada 32 perusahaan di Provinsi Kepulauan Riau, yang mengikuti pelatihan internal auditor penerapan sistem jaminan halal. Dari kegiatan ini, ia berharap ketika berbuka puasa nanti, masyarakat lebih memilih berbuka di tempat yang sudah mendapat sertifikat halal dari MUI Kepri.
"Inikan mau bulan puasa, jadi kami harapkan masyarakat dapat berbuka di tempat yang sudah mengikuti pelatihan internal auditor penerapan sistem jaminan halal dan ada sertifikat halalnya," ucap Khairuddin kepada Tribun.
Sebelumnya, LP POM MUI Kepri juga sudah menggelar 5 kali pelatihan serupa di hotel-hotel yang sudah bersertifikat halal makanannya. Untuk pelatihan jelang ramadhan ini, materi yang disajikan juga lebih fokus pada tata cara penyembelihan hewan secara halal. Hal ini akan berimbas pada kenyamanan masyarakat di saat memutuskan membeli daging.
"Belilah daging segar di tempat yang sudah bersertifikat halal," saran KH Usman Achmad, Ketua MUI Batam yang juga hadir dalam kesempatan itu.
Dra I Gusti Ayu Adhi Aryapatni Apt, Kepala Balai POM Kepri, ikut menjadi pembicara dalam pelatihan tersebut. Pelatihan ini cukup direspon baik peserta pelatihan. Banyak pertanyaan yang diajukan peserta, baik mengenai halal, cara produksi yang benar, titik kritis bahan yang akan digunakan, maupun pelaksanaan dan penerapan sistem jaminan halal yang akan diterapkan di lingkungan perusahaan.
"Sebenarnya kami sudah menerapkan cara-cara yang sudah dipaparkan sebelumnya. Pelatihan ini juga sebagai syarat untuk mendapatkan perpanjangan sertifikat halal, ada bagusnya. Kami bisa lebih mengerti tentang tata cara penyimpanan, tapi kalau nggak diterapin, nanti sertifikat halalnya juga bisa dicabut,"ucap Eria, peserta pelatihan.
Nama-nama rumah potong hewan yang ikut pelatihan kali ini, yakni RPH Minang Raya Pasar Induk Jodoh, RPH Kurnia LA Pasar Tiban Center, RPH Rahayu Pasar Basah Mustafa Plaza, RPH Sumber Rezeki Pasar Samarinda, RPH CV Karano Yakin Pasar TOS 3000. Sementara peserta lainnya, yakni PT Surya Lestari Gemilang, CV Medan Aneka Salero, Usaha Mayang, Cita Rasa Bakso, CV Dyan Mentari Bakery, PT Bangun Megah Semesta (The BCC hotel & residence), Hand Made Dinsum, PT Mega Mitra Multi Indoperkasa (Formosa Hotel), Hotel Nagoya Plaza, PT Sumber Gemilang, Rumah Makan Batandur Panbil, dan CV Zahra Caterindo Catering.
Selain itu PT Radhora Mutiara Kepri (RM Bumbu Desa), New Top One Kantin, Koperasi Karyawan Jujur Makmur PT Solectron, French Bakery, Cake Star Moon, dan Roti Bakar Pak Raden, PT Bintang Samudra Sakti Catering, Bakery Fu, Sun Bakery, Delapan tiga 888, Jempol Bakery, CV Labu Labi Catering, dan CV Hamba Catering Aqiqah juga menjadi peserta pelatihan ini.
Anda sedang membaca artikel tentang
Umat Muslim Diminta Membeli Daging Bersertifikat
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/06/umat-muslim-diminta-membeli-daging.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Umat Muslim Diminta Membeli Daging Bersertifikat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Umat Muslim Diminta Membeli Daging Bersertifikat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar