Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga
BATAM, TRIBUN - Lembaga Adat Melayu gelar bazar sembako murah, Sabtu (13/7/2013) pagi. Sebanyak 400 paket sembako yang berisi lima kilogram beras, dua kilogram gula, dan dua liter minyak goreng itu langsung diserbu oleh warga sekitaran Batam Centre.
Menariknya, warga yang mengantre pun tak perlu lagi menunjukkan KTP ataupun kartu miskin apapun untuk dapat menikmati paket sembako murah itu.
"Sasarannya sebetulnya untuk warga yang kurang mampu. Tapi bebas saja siapapun boleh beli, nggak cuma masyarakat melayu, atau masyarakat di Batam Centre. Mereka juga bebas mau beli berap banyak," ujar Ketua LAM, Nyat Kadir yang ikut membagi-bagikan paket itu.
Menurutnya, harga paket sembako tersebut seharusnya Rp 85 ribu, namun menjadi Rp 50 ribu.
"Subsidinya datang dari teman-teman yang lain yang berkeinginan membantu," jelas Nyat Kadir.
Selain Nyat Kadir, Kadisperindag kota Batam, Amsakar Achmad pun ikut turun langsung dalam bazar sembako murah itu. Menurut Amsakar, program yang diselenggarakan LAM itu sekaligus test case minat masyarakat terhadap program-program serupa seperti ini.
"Karena melalui program serupa yang diselenggarakan baik Pemko Batam atau pun dinas-dinas terkait, selalu habis paketnya. Kalau memang ini diminati dan diperlukan, bisa jadi di pertengahan bulan lagi bisa kami tambahkan," papar Amsakar.
Ia pun berniat untuk mendorong program-program serupa dilakukan oleh organisasi maupun lembaga lainnya. Sebab, saat ini momentum yang tepat untuk melaksanakan hal tersebut.
"Program-program modal begini kami dorong, yang punya CSR juga didorong. Karena momentumnya pas, harga sedang bergejolak sekarang," tukasnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Warga Bebas Membeli Sembako Murah
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/07/warga-bebas-membeli-sembako-murah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Warga Bebas Membeli Sembako Murah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Warga Bebas Membeli Sembako Murah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar