Polisi Bekuk Pembunuh Sudarman

Written By Unknown on Jumat, 16 Agustus 2013 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

BATAM, TRIBUN - Geram. Mungkin itulah ekpresi perasaan Lena, istri Basri Bukit, pemilik gudang besi tua RMD di Komplek Paradise, Tanjung Riau, Sekupang, Batam.

Tatkala penyidik Kepolisian Polsek Sekupang mempertemukannya dengan Karma Barus di Mapolsek Sekupang, Kamis (15/8/2013) siang, Lena menyiratkan rasa marah.

"Sempat mau kubacok dia. Nyawa dibayar dengan nyawa, tapi tak jadi. Nanti aku pula yang dipenjara," ucap Lela geram di Mapolsek Sekupang, Kamis (15/8/2013).

Karma merupakan 1 dari 4 pelaku perampokan sekaligus pembunuhan Sudarman Marbun (35), penjaga gudang besi tua yang tak jauh dari Simpang Tobing, Rabu (14/8/2013) kemarin. Karma berhasil dibekuk pihak kepolisian Kamis (15/8/2013) dini hari.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Sudarman tewas bersimbah darah dengan 3 luka robek di bagian kepalanya. Diduga hal itu disebabkan pukulan kayu broti yang kini menjadi barang bukti dalam insiden tersebut.

Sementara uang tunai senilai Rp 12,5 juta yang diberikan Basri untuk keperluan membeli besi tua kepada Sudarman, Selasa (13/8/2013) berikut tembaga seberat 200 kg yang diprediksi setara Rp 14 juta, raib dari gudang penyimpanan.

Hal itu juga diikuti hilangnya barang berharga milik Sudarman. Sosok Karma sendiri sudah tak asing lagi bagi Lena.

Itu sebabnya Lena kesal setelah mengetahui siapa pelaku pembunuhan Sudarman, penjaga gudang yang sudah bekerja selama 2 tahun di tempatnya.

Juli 2013 kemarin, pemuda yang diperkirakan berusia 22 tahun itu, pernah singgah 2 kali di Gudang besi tua milik Lena dan suaminya, Basri.

Saat itu, Karma datang pukul 3 dini hari. Ia menawarkan besi tua kepada Lena dengan harga di luar kewajaran, namun ketika pertama kali datang, Karma tak membawa besi tua yang dimaksudnya itu.

Ketika itu, Basri sedang pulang kampung dan tak berada di tempat. Itu makanya Basri tak pernah kenal dengan wajah Karma.

"Dia pernah datang pukul 03.00 WIB ke gudang. Karena dia datang, saya terbangun dari tidur. Dia mau jual barang, tapi harga yang ditawarkan di luar akal. Yang seharusnya dinilai Rp 50 ribu, dia mintanya Rp 60 ribu," ungkapnya kepada wartawan.

Ketika itu, Sudarman juga berada di lokasi gudang. Lantaran Karma tak membawa barang yang dimaksudnya, Sudarman mencurigai Karma sebagai orang jahat.

Ia pun sempat melarang Lena, istri bosnya, agar mengabaikan kehadiran orang tak dikenal itu.

"Marbun bilang, nggak usah diladeni orang itu. Dia nggak bawa barang," kenang Lena.

Keesokan harinya, Karma kembali mendatangi gudang besi tua itu pukul 15.00 WIB. Berbeda dengan sebelumnya, Karma lebih leluasa berada di gudang besi tua itu.

Lebih kurang 2 jam ia ada di sana, bahkan Karma sempat curhat kepada Lena tentang kehidupannya.

"Pertama kali datang cuma sebentar, itu karena dilarang Marbun, besoknya adalah 2 jam. Itu karena cuma ada saya sendiri, Marbun nggak ada. Dia nanya, bagaimana janji kami, tapi waktu itu dia juga nggak bawa barang," ceritanya.

Dalam ceritanya kepada Lena, Karma mengaku baru tamat sekolah dan tinggal di daerah Sagulung, Batam.


Anda sedang membaca artikel tentang

Polisi Bekuk Pembunuh Sudarman

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/08/polisi-bekuk-pembunuh-sudarman.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Polisi Bekuk Pembunuh Sudarman

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Polisi Bekuk Pembunuh Sudarman

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger