BATAM, TRIBUN - 795 jemaah calon haji (JCH) asal Provinsi Kepulauan Riau sudah berangkat ke Arab Saudi. Mereka tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 dan 7.
Untuk kloter perdana, 444 CJH diberangkatkan pada Selasa (10/9/2013) lalu. Enam hari berikutnya, disusul kloter 7 yang bertolak Senin (16/9/2013) sekira pukul 9.32 WIB dari Bandara Internasional Hang Nadim, Batam.
Pada kloter perdana, seluruh CJH berasal dari Kepri. Rinciannya, Natuna 42 orang, Anambas 11 orang, Lingga 55 orang, Bintan 77 orang, dan Kota Batam 259 orang.
Sedangkan kloter 7, CJH berasal dari dua provinsi, Kepri dan Riau. Khusus CJH Kepri berasal dari Kota Tanjungpinang 207 orang, Karimun 103 orang, dan Kota Batam 23 orang. Ditambah Kabupaten Pelalawan, Riau, 97 orang.
Sejak pemberangkatan kloter pertama hingga tujuh dari Embarkasi Batam, sebanyak 3.114 orang sudah tiba di Tanah Suci. Di Indonesia ada 13 embarkasi haji dan rata-rata setiap kloter memberangkatkan sedikitnya 450 orang jemaah.
Jika ditotal, CJH dari seluruh embarkasi haji di Indonesia sampai kloter tujuh yang tiba di Tanah Suci berjumlah sekitar 40.950 orang.
"Alhamdulillah berdasarkan laporan tim, 795 orang jemaah asal Kepri sudah tiba di Tanah Suci. Kalau kloter perdana, seluruh CJH dari Kepri. Kloter tujuh ini ada dua provinsi, Kepri dan Riau. Seluruh CJH kloter tujuh berjumlah 435 orang," ujar Drs H Handarlin H Umar, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH) Embarkasi Haji Batam, kepada Tribun Batam, Senin (16/9/2013).
Pada kloter ini, seorang CJH ditunda keberangkatannya, yakni Darwan Sikumbang bin Muhammad Syarif asal Kota Tanjungpinang. Ia tidak berkenan berangkat tahun ini karena alasan tunda.
Dijadwalkan, kloter ini akan kembali ke Tanah Air pada 27 Oktober 2013 sekira pukul 11.05 WIB. Sesampainya di Kota Mekkah, mereka akan menempati pemondokan di Mahbazjin, maktab 6, dan nomor rumah 117.
Rincian kloter tujuh terdiri dari 187 CJH pria dan 248 jemaah wanita. Sepuluh orang pernah menunaikan haji pada tahun sebelumnya. Gito Kasanah binti Kromo Sumito (87) asal Kota Tanjungpinang, Kepri, tercatat sebagai CJH paling tua. Sedangkan Ferbi Azminto bin Abdul Aziba (24) dari Kabupaten Pelalawan, Riau, tercatat menjadi CJH termuda.
Wakil Bupati Pelalawan, Riau, H Marwan Ibrahim dalam upacara pelepasan kloter 7 mengatakan, haji merupakan perjalanan ibadah yang sangat melelahkan. Pada ibadah haji ini lebih banyak bergerak, seperti thawaf, sa'i, lempar jamarrat, bermalam di muzdalifah, dan kegiatan fisik lainnya. Sehingga selama di Tanah Suci tidak bisa main-main. Harus disiplin, hemat energi, dan menjaga seluruh larangan.
"Jaga kesehatan, fisik yang prima dibutuhkan selama perjalanan haji. Apalagi menjelang masa wukuf, jangan main-main di sana, sebab jemaah membutuhkan kekuatan lahir dan batin," ujar Wakil Bupati Pelalawan, Riau, H Marwan Ibrahim, di sela-sela acara pelepasan.
Gubernur Kepulauan Riau Drs H Muhammad Sani melalui Kepala BPMD Kepri, Drs H Buralimar, MSi mengatakan hal yang serupa. Jemaah harus menjaga kesehatan. Sebisa mungkin jangan sampai sakit di sana.
Agar tidak sakit dan lelah, tentu sudah diberikan arahan dan bimbingan sebelum berangkat. Untuk itu, sesampainya di Tanah Suci, pesan dan arahan dari pembimbing harus diaplikasikan.
"Kesehatan itu sangat mahal, kalau sudah sakit di sana, jemaah pasti akan terganggu proses ibadahnya. Pengalaman saya dulu, pada hari pertama di Arab, banyak jemaah langsung terserang penyakit karena tidak kuat dengan cuaca dan suhu udara yang sangat panas," ujar Buralimar menuturkan.
Setibanya di sana (Arab, red), jemaah tidak perlu khawatir. Insya Allah, lanjut dia, semua sudah tersedia di Arab. Panitia dan petugas khusus senantiasa siap membantu para tetamu Allah jika mengalami kesulitan.
Sampai saat ini, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi terus meningkatkan pelayanan kepada jemaah haji dari tahun ke tahun.
"Alhamdulillah, dalam beberapa tahun belakangan ini tidak ada kendala yang berarti. Kita terus berdoa agar jemaah haji seluruhnya bisa melaksanakan ibadah dengan tenang, tertib, lancar dan tidak menemui kendala yang berarti," ujar Buralimar.
Di akhir acara pelepasan, Handarlin mengingatkan kepada seluruh jemaah agar mengantisipasi cuaca panas di Tanah Suci.
Pihaknya mengingatkan jemaah agar tidak mengorbangkan waktunya untuk jalan-jalan atau hal-hal yang tidak perlu di luar Masjid Nabawi atau pemondokan. Perbanyak mengonsumsi sayur, minum air Zam-zam, dan air putih. Jemaah harus patuh kepada petugas selama di sana.
"Ikuti saja arahan dari petugas, kalau waktunya istirahat sebaiknya istirahat. Ibadah haji di sana bukan hanya sehari atau dua hari tapi 40 hari," ujar Handarlin mengingatkan.
Anda sedang membaca artikel tentang
795 Jemaah Kepri Tiba Di Arab Saudi
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/09/795-jemaah-kepri-tiba-di-arab-saudi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
795 Jemaah Kepri Tiba Di Arab Saudi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
795 Jemaah Kepri Tiba Di Arab Saudi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar