Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho
Esterlina Taneo (kaos putih) dan Yorence Lakapo (kaos biru) saat menceritakan tentang pelarian mereka dari penampungan TKI yang terletak di Batu Besar, Nongsa, Batam, Kamis (13/6/2013). Korban perdagangan manusia ini kabur bersama 7 orang teman-temannya. Mereka mengisahkan, ratusan perempuan senasib mereka masih disekap di lokasi penampungan tersebut.
Laporan Tribunnews Batam, Eko Setiawan
TANJUNGPINANG, TRIBUN - Dua orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dititipkan di penampunagan transito Kota Tanjungpinang, Kepri, kabur, Jumat (13/9/2013) sekira pukul 10.30 WIB.
Keduanya merusak plafon kamar mandi. Kejadian tersebut diketahui oleh penjaga penampungan setelah adanya laporan dari TKI lainya.
Roni anggota Satpol PP yang ditugaskan menjaga tempat tersebut mengatakan, mereka kabur memanfaatkan momen hujan lebat yang melanda Kota Tanjungpinang.
Saat itu, mereka merusak plafon di bagian kamar mandi dengan cara memanjat bak yang sudah tidak dipakai.
"Saya diberi tahu TKI yang lainnya kalau plafon sudah bolong, setelah saya cek ternyata benar. Mereka saya kumpulkan dan hitung satu persatu dan memang berkurang dua orang," ucap Roni menerangkan, Sabtu (14/9/2013).
Dikatakan Roni, dia belum tahu siapa nama kedua orang yang melarikan diri tersebut. Pasalnya, catatan nama-nama para TKI yang memegang adalah pihak Dinas Sosial Kota Tanjungpinang. Kini pihaknya masih menunggu daftar nama tersebut.
Anda sedang membaca artikel tentang
Dua TKI Panjat Plafon Saat Hujan Lebat
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/09/dua-tki-panjat-plafon-saat-hujan-lebat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Dua TKI Panjat Plafon Saat Hujan Lebat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Dua TKI Panjat Plafon Saat Hujan Lebat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar