Kepala SMA Negeri 14 Dinilai Sering Bermasalah

Written By Unknown on Jumat, 20 September 2013 | 12.41

Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho menilai permasalahan dunia pendidikan di Kota Batam semakin crowded (sumpek) saja.

Hal itu diungkapkannya sesaat usai rapat dengar pendapat (RDP) kasus siswa-siswi SMA Negeri 14 yang melakukan aksi demonstrasi di Gedung DPRD Kota Batam.

"Dunia pendidikan kita terus bermasalah. Kami tidak capai-capainya menyampaikan kepada eksekutif kita untuk mengevaluasi kinerja Dinas Pendidikan. Sebab, kasus-kasus begini bukan terjadi di satu sekolah saja," kata Udin, Rabu (18/9/2013).

Para orangtua murid pun, menurutnya banyak yang enggan membicarakan permasalahan di sekolah anaknya dengan alasan takut anaknya akan di intimidasi.

"Mungkin orangtua siswa tidak menyalurkan aspirasinya karena ada intimidasi dari oknum Kepsek SMA 14 ini sudah pernah bermasalah juga dulu, dan sudah kami selesaikan, karena kemarin banyak pungli saat komite sekolah sebelumnya," jelas Udin.

Menurutnya, saat itu Wakil Wali Kota, Rudi, pun turut hadir dan menyelesaikan permasalahan tersebut. Dan kini, sekolah yang berlokasi di Tanjung Sengkuang, Batu Ampar, itupun kembali menuai persoalan.

"Kalau yang sekarang, mereka menuntut agar ada transparansi mengenai kutipan. Karena saat kelas satu mereka dikutip dana dengan alasan pembangunan musholla. Kemudian, karena adanya mutasi guru-guru mereka. Padahal gurunya berprestasi," jelas politisi PDI-P itu lagi.

Udin memaparkan, mutasi guru yang dilakukan kepala sekolah, Bungasia memang kerap terjadi. Terlebih, saat ada guru yang berseberangan pendapat dengan kepala sekolah SMA Negeri 14 itu.

"Yang sekarang ini, guru mereka jam belajarnya dikurangi. Kalau itu dilakukan kan tentu ada ketidaktenangan dari diri si guru jadinya. Mutasi itu memang dari Disdik tapi ada koordinasi dengan kepala sekolah," paparnya.

Ia mengatakan, sah-sah saja jika guru berprestasi dimutasi. Dengan alasan  untuk mengangkat grade sekolah yang lain.

"Tapi SMA Negeri 14 ini kita tahu semua gradenya masih di bawah SMA Negeri 4. Dan kami sudah bosan menyampaikan ini. Karena permasalahannya bertubi-tubi. Saya menilai ada pembiaran dari Wali Kota Batam (Ahmad Dahlan)," keluh Udin.

Padahal, katanya komisi IV sudah sering menyampaikan ke Wali Kota Batam untuk mengevaluasi kinerja Disdik Batam. Ia berharap, para siswa SMA Negeri 14, tetap sabar dan terus mengikuti proses belajar-mengajar di sekolahnya.

"Sering kami sampaikan langsung. Mungkin saja nanti kami berikan surat rekomendasi untuk membenahi sistem di Disdik Batam. Saran saya sekarang, siswa tetap belajarlah sambil kami panggil Kadisdik, Kepala Sekolah, dan komite serta beberapa sekolah yang membuat pengaduan. Bagi saya Disdik harus bisa meminimalisir masalah pendidikan di Kota Batam," tegasnya.


Anda sedang membaca artikel tentang

Kepala SMA Negeri 14 Dinilai Sering Bermasalah

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/09/kepala-sma-negeri-14-dinilai-sering.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Kepala SMA Negeri 14 Dinilai Sering Bermasalah

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Kepala SMA Negeri 14 Dinilai Sering Bermasalah

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger