BATAM, TRIBUN - Sudah seminggu pasokan gas elpiji 3 kilogran (kg) ke pangkalan mulai langka. Bahkan agen tidak memenuhi kouta gas elpiji yang di distribusikan ke pangkalan.
Pengiriman elpiji bersubsidi itu sering telat sampai ke pangkalan. Demikian disampaikan DM Candra salah satu pangkalan gas elpiji 3 kg di Sagulung, Batam Provinsi Kepri, Rabu (25/9/2013).
Candra mengatakan kelangkaan gas elpiji ini sudah disampaikan ke agen dan Disperindag melalui Hiwana Migas, bahkan juga ke pihak Pertamina. Kelangkaan gas elpiji ini sengaja dilakukan, karena kuota sudah tidak mencukupi.
Diperkirakan kuota gas elpiji 3 kg sudah habis sebelum Desember 2013. Untuk itu, belakangan ini pasokan elpiji bersubsidi selalu lambat didistribusikan dan selalu kosong di pangkalan.
"Pemerintah harus cepat menanggapi masalah ini. Kalau tidak ya kelangkaan elpji di Batam pasti terjadi. Pemerintah harus mendesak PT Pertamina di Jakarata agar bisa menambah kouta gas elpiji 3 kg," katanya.
Hal senada juga disampaikan Hermanto, pangkalan gas elpiji 3 kg lainnya. Dia mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan warga, karena gas elpiji berubsidi dibatasi. Bahkan dia selalu diprotes warga, karena tidak bisa mengantar gas elpiji.
"Setiap diantar, pasti jumlah gas elpiji tidak memenuhi kuota. Kita tanya, malah disuruh menanyakan langsung ke agen. Mau tidak mau ponsel saya matikan, jika stok elpiji habis," ujarnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pasokan Elpiji Ke Pangkalan Dibatasi
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/09/pasokan-elpiji-ke-pangkalan-dibatasi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pasokan Elpiji Ke Pangkalan Dibatasi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pasokan Elpiji Ke Pangkalan Dibatasi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar