Laporan Tribunnews Batam, Abd Rahman Mawazi
LINGGA, TRIBUN - Dokter di Kabupaten Lingga turut melakukan aksi mogok melayani masyarakat di puskesmas dan rumah sakit di Lingga. Dokter yang berpraktik dan melayani pasien hanya yang bertugas di unit gawat darurat saja dan pasien yang menjalani rawat inap. Aksi itu sebagai bentuk solidaritas atas teman sejawat mereka yang dihukum karena melakukan malpraktik.
"Kami hanya mengiikuti seruan dari pusat. Ini sebagai bentuk aksi solidaritas saja. Kami tidak melakukan orasi karena sudah diwakilkan oleh teman-teman di Jakarta. Kami hanya melakukan doa bersama dan tidak melayani pesien yang rawat jalan," kata dr Raymon Pratama, Ketua IDI Kabupaten Lingga, Rabu (27/11/2013).
Ia mengatakan, aksi itu hanya berlangsung satu hari saja dan semua pelayanan akan kembali normal pada Kamis (28/11/2013).
Meski demikian, para dokter yang berjumlah 20-an orang di Lingga tetap melayani pasien yang rawat inap karena mereka yang telah dirawat termasuk kategori pasien yang membutuhkan perawatan intensif.
Dalam aksi itu, kata Raymon, para dokter hanya melakukan doa bersama. Lalu mereka kembali pada ruangan dan layani pasien yang rawat inap. Semua dokter tetap masuk kerja, namun tidak melakukan pelayanan untuk rawat jalan. Begitu juga yang terjadi di RS Lapangan Daik sebagaimana dikabarkan oleh dr Dedy Zulhairi.
"Rumah sakit tetap buka. Tapi pelayanan dokter hanya di UGD. Kami juga tidak ingin masyarakat terlantar. Tapi sampai sore ini saya belum mendapatkan informasi yang mendapatkan tindakan darurat," kata Dedy ketika dihubungi Bintannews (Tribun Network).
Ia juga mengatakan, hari ini pelayanan dokter di RSL Daik juga akan kembali normal. Kepala dinas kesehatan Lingga, Ignatius Luti, mengatakan, dokter yang bertugas di puskesmas juga tidak melayani pasien.
Ia yang juga seorang dokter tidak bisa berbuat banyak karena hal itu merupakan sikap dari para dokter. Sedangkan apabila ada yang dalam keadaan darurat, langsung ke UGD di RSUD Dabo. "Ya, di puskesmas juga tidak beraktivitas. Tapi tidak usah khawatir, besok sudah normal kembali kok," katanya.
Pembagian Obat Berlanjut
Luti juga mengatakan, meskipun tidak melayani pasien di puskesmas maupun RSUD, namun pemberian obat antifilariasis tetap berlanjut. Kemarin, katanya, tim memulai pemberian obat untuk kecamatan Lingga.
"Pemberian obat tetap lanjut. Tidak terganggu. Hari ini kami memulai di Daik, kecamatan Lingga. Sampai saat ini semua berjalan lancar. Tidak ada gangguan (karena aksi solidaritas)," ujarnya lagi.
Ia juga berharap agar program pemberian obat antikakigajah gratis ini bisa selesai sesuai dengan jadwal dengan peran serta dari masyarakat.
Anda sedang membaca artikel tentang
Dokter Tidak Melayani Pasien Rawat Jalan
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/11/dokter-tidak-melayani-pasien-rawat-jalan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Dokter Tidak Melayani Pasien Rawat Jalan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Dokter Tidak Melayani Pasien Rawat Jalan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar