Tribunnewsbatam.com/Argianto DA Nugroho
Sejumlah peserta mengikuti ujian seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Batam di Univesitas Riau Kepulauan (Unrika), Batuaji, Batam, Kepri, Minggu (3/11/2013). Sebanyak 738 tenaga honorer mengikuti ujian seleksi untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Batam. Dari 738 peserta, 90 persen ujian seleksi ini diikuti oleh tenaga guru honorer.
Laporan Tribunnews Batam, Thomlimah Limahekin
TANJUNGPINANG, TRIBUN - Pro dan kontra pelaksanaan ujian kompetensi para Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan tenaga honorer belum juga berakhir.
Ketika Komisi I DPRD Kota Tanjungpinang menggulirkan kritik atas pelaksanaan ujian tersebut, akademisi Tanjungpinang Zamzami A Karim justru menyatakan dukungannya terhadap kebijakan tersebut.
"Saya setuju akan pelaksanaan ujian kompetensi tersebut. Dengan ujian tersebut, Pemko Tanjungpinang bisa mengetahui kebutuhan tenaga pegawai yang harus ditempatkan sesuai bidang-bidangnya," ungkap Zamzami ketika dimintai tanggapan Tribun Batam, Jumat (15/11/2013).
Ketua Stisipol Raja Haji Fisabilillah Kota Tanjungpinang itu mengakui adanya polemik yang beredar terkait pelaksanaan ujian kompetensi itu.
Dia mengatakan sempat mendapat banyak pesan singkat yang isinya menyatakan ketidaksetujuan terhadap kebijakan Pemko Tanjungpinang menggelar uji kompetensi bagi para pegawainya.
Namun, Zamzami sendiri tetap berpendirian tegas menyetujui kebijakan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang ini.
"Ujian kompetensi itu digelar untuk mengetahui sejauh mana kompetensi para pegawai dalam bekerja, sehingga tidak ada indikasi bahwa PTT dan tenaga honorer itu adalah tempat berlindung bagi mereka yang kesulitan mendapatkan pekerjaan," tegas Zamzami.
Anda sedang membaca artikel tentang
Ujian PTT Dan Honorer Sebagai Tolok Ukur
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/11/ujian-ptt-dan-honorer-sebagai-tolok-ukur.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ujian PTT Dan Honorer Sebagai Tolok Ukur
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ujian PTT Dan Honorer Sebagai Tolok Ukur
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar