SURABAYA, SURYA - Perempuan bersuami balik menjadi perawan, bukan lagi cerita khayal. Begitu pula dengan cerita wanita-wanita usia 50 tahun, tapi memiliki organ kewanitaan yang tak kalah kencang dibanding remaja belasan tahun.
Tentu saja kondisi itu tidak muncul secara alamiah. Operasi vaginoplasty menjadi kunci pembuka cerita kembalinya keremajaan organ perempuan, yang biasa disebut Miss V tersebut.
Tidak perlu jauh, apalagi sampai ke luar negeri untuk melakukan vaginoplasty (bedah vagina). Sejumlah rumah sakit di Surabaya sudah melayani tren gaya hidup di kalangan perempuan metropolitan ini.
Lihat saja di Rumah Sakit Bedah Surabaya (RSBD) Surabaya Jl Manyar dan RS Lombok Dua-Dua di Jl Flores 12 dan Jl Lontar. Juga di Klinik Ultimo di Kompleks Ruko Rich Palace.
Dari bulan ke bulan minat perempuan yang ingin mereparasi organ intimnya juga terus meningkat. Di Rumah Sakit Lombok Dua-dua misalnya, hampir setiap hari ada pasien perempuan yang datang menanyakan seputar vaginoplasty.
Rumah sakit di Jl Flores 12 dan Raya Lontar ini baru membuka layanan bedah vagina dua tahun lalu. Peminatnya ternyata cukup besar dan terus tumbuh dari bulan ke bulan. Mulai dari pasien yang sekedar konsultasi sampai pasien yang menghendaki layanan operasi.
"Jumlah pasien terus meningkat. Padahal, kami baru dua tahun ini memasang tulisan melayani vagina repaire," terang Chondik, Marketing and Public Relation RS Lombok Dua-dua.
Untuk operasi, menurut Chondik, tidak semua pasien yang datang diterimanya. Pihaknya sangat selektif. Per bulan rata-rata melakukan dua tindakan vagina repaire.
Angka itu merupakan hasil seleksi dari berbagai keluhan pasien. Hanya mereka yang memiliki alasan medis yang diterimanya. "Yang memenuhi syarat, kami akan operasi. Yang tidak, tentu saja kami tolak setelah melalui konsultasi," imbuhnya.
Di RS Bedah Surabaya Jl Manyar, peminat layanan mengembalikan keperawanan atau reparasi selaput dara (hymenoplasty) juga terus meningkat. Di rumah sakit ini pasien bisa memilih paket sesuai kemampuan kantong masing-masing.
Paket paling murah berada di kelas III, yaitu Rp 12 juta. Sedang paket mahal di Kelas Very Very Important Person (VVIP) dibanderol Rp 30 juta. Itu harga untuk pasien yang harus menginap.
Untuk pasien yang ingin penanganan kilat dan bisa langsung pulang, harganya lebih mahal. Selisihnya berkisar Rp 5 juta lebih mahal dibanding dengan pasien yang menginap.
Dokter spesialis bedah plastik di RS Bedah Surabaya (RSBS), dr Djoned Sananto, menyebut, operasi mereparasi selaput dara, adalah tindakan medis yang umum terjadi. Biasanya, semua rumah sakit yang melayani bedah plastik, bisa melakukan hal tersebut.
"Inti dari tindakan medis yang dilakukan adalah menjahit kembali selaput dara yang sudah robek. Jadi biasanya memang buat mereka yang malu kalau sudah tidak perawan sebelum menikah," kata dokter yang juga berstatus PNS di RS Haji Surabaya ini.
Sananto menjelaskan, tidak semua selaput dara bisa dikembalikan. Kata Djoned, selaput dara seperti kain. Semakin parah robeknya, tentu semakin susah menjahitnya.
Apalagi, yang sudah 'dipakai' berkali-kali. Buat yang baru sekali dua melakukan hubungan intim, masih ada harapan. Tapi buat yang sudah mengantongi jam terbang di atas 10 kali, ya wassalam. Apalagi, buat yang sudah melahirkan.
"Cara dan teknik 'bermain' juga menentukan. Kalau mainnya sopan-sopanan, masih bisa. Tapi kalau sambil loncat-loncat ya tentu sudah rusak nggak karuan selaput daranya," sebut Sananto.
Dr Hardianto SpOG (K), pengurus Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Surabaya, menjelaskan, saat ini tren pasien lebih mengedepankan aspek kecantikan dan gaya hidup kaum urban.
"Namun bagi saya alasan medis harus tetap dikedepankan," jelas Hardianto saat ditemui di ruang kerjanya di RSU Dr Soetomo Surabaya, Selasa (3/12/2013).
Dia mencontohkan, ada perempuan yang selaput daranya robek bukan karena aktifitas seksual. Misalnya terjatuh karena olah raga atau korban pemerkosaan. Nah, untuk memperbaiki kondisi psikologisnya, terutama yang hendak menikah, di antara upaya itu adalah hymenoplasty.
Favorit Remaja 20 Tahun
Hardianto mengakui, semakin tahun, perempuan yang datang dengan berbagai keluhan terkait vaginanya semakin banyak.
Berdasarkan catatannya, Hardianto memilah pasien dalam tiga kelompok usia. Kelompok usia 20 tahunan. Kelompok ini umumnya datang untuk keperluan pengembalian selaput dara atau keperawanan.
Lalu, ada kelompok ibu-ibu umur 50 tahunan. Mereka ini umumnya ingin mengembalikan kandungan melorot dan pengencangan vagina.
Sedang pasien kisaran 30-40 tahun, umumnya datang untuk konsultasi dan operasi pengencangan vagina.
Kebanyakan pasien berasal dari menengah ke atas. Bisa istri seorang pengusaha ataupun pejabat.
Tapi jangan tanya identitas mereka. Dokter maupun rumah sakit tidak akan memberitahukan. Ada kesepakatan tidak tertulis menjaga privasi pasien.
Umumnya pasien masih tabu, operasi yang dilakukannya diketahui orang lain. Tidak jarang, anggota kelurga sendiri pun tidak tahu. Praktis yang tahu, hanyalah dokter dan pasien itu sendiri.
Di kalangan spesialis ginekologi rekonstruksi, alasan untuk dilakukannya vaginoplasty adalah medis. Berbeda dengan operasi plastik yang lebih menekankan pada masalah kecantikan.
"Kita lebih ke medis. Kalau kecantikan, itu urutan terakhir," kata Hardianto.
Dia mengurutkan indikator yang dipakai untuk melaksanakan prosedur ini. Pertama adalah untuk menghilangkan keluhan, kelainan, mengembalikan fungsi dan yang terakhir, aspek kosmetik.
Tidak semua pasien yang datang kepadanya lantas bisa menjalani vagina repaire. Banyak dokter, menolak permintaan untuk mengoperasi karena si pasien tidak cukup memiliki alasan atau keluhan medis. Namun, ada juga klinik yang berani melakukannya dengan alasan kecantikan. (surya/ab/idl)
Anda sedang membaca artikel tentang
Balik Jadi Perawan Bayar Rp 30 Juta
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/12/balik-jadi-perawan-bayar-rp-30-juta.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Balik Jadi Perawan Bayar Rp 30 Juta
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Balik Jadi Perawan Bayar Rp 30 Juta
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar