Wisata Di Batam, Apa Saja Ada dan Tersedia

Written By Unknown on Jumat, 13 Desember 2013 | 12.41

BATAM, TRIBUN - Kurang dari tiga minggu lagi, kita akan berganti tahun. Meninggalkan tahun 2013 dan menyambut tahun baru 2014. Sudah barang tentu, momen akhir tahun identik dengan liburan pergantian tahun hingga diskon di pusat perbelanjaan.

Bagi warga Batam, hari-hari menjelang pergantian tahun terasa lebih spesial. Pada pertengahan bulan, tepatnya 18 Desember 2013 tahun ini, Batam akan merayakan hari jadi ke-184.

Momen inilah yang menjadi pijakan bagi Batam untuk menggenjot kunjungan wisata. Serangkaian event terus digelar untuk menjaring kunjungan wisata di akhir tahun.

"Momentum yang kita ambil yakni perayaan hari jadi Batam ke-184 serta tahun baru. Kami sudah siapkan serangkaian event," ujar Kepala Dinas Parisata dan Budaya Pemko Batam Yusfa Hendri kepada Tribun, Rabu (11/12/2013).

Berbicara persoalan pariwisata di Batam tentu tidak terlepas dari angka kunjungan wisata. Periode Januari-Oktober 2013, tercatat 1.058.687 wisatawan berkunjung ke Batam.

Sedangkan target kunjungan sepanjang tahun ini sebanyak 1.250.000 wisatawan. Batam masih memunyai satu bulan lagi untuk memenuhi target. Yusfa pun merasa optimis dapat memenuhi target yang dicanangkan.

"Data November belum masuk. Tentu saja kami optimis target bisa tercapai," ujarnya.

Berkaca dari tahun lalu, wisatawan ke Batam mencapai 1.219.608 atau di atas target nasional sebesar 1.200.000. Besaran itu menjadikan Batam bertengger di peringkat ke-3 nasional di bawah Bali dan Jakarta.

Khusus wisatawan asing, Singapura masih menempati urutan teratas kunjungan ke Batam. Kemudian disusul Malaysia, Korea, India, Piliphina, dan China.

Yusfa mengakui, pariwisata Batam masih mengandalkan event untuk menjaring wisatawan, baik asing maupun domestik. Oleh karenanya, ia menggeber event di akhir tahun guna mewujudkan lonjakan kunjungan pariwisata.

Jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sukses menggelar kirab keraton nusantara, Batam sebenarnya lebih dahulu melakukan terobosan. Untuk ke-15 kalinya, Batam akan menggelar Kenduri Seni Melayu (KSM). Tahun ini KSM akan dilaksanakan di pelataran Nagoya Hill pada 13-15 Desember.

Ada tiga agenda kegiatan yang dilakukan yakni gebyar budaya nusantara (pawai), kuliner nusantara, dan culture performance. Meski bertajuk Kenduri Seni Melayu, namun budaya yang ditampilkan bukan hanya seni melayu.

Parade budaya melibatkan seluruh paguyuban yang ada di Batam. Batam yang merupakan miniatur Indonesia, memang dihuni oleh berbagai suku. Jika mampu dimanfaatkan, struktur heterogen itu mampu menjadi kekuatan untuk menarik kunjungan wisatawan asing.

"Jadi mereka akan menampilkan kesenian dan budaya. Selain itu juga diikuti beberapa provinsi seperti Sumut, Riau, Jabar, dan Kepri sendiri," ujarnya.

Upaya menggenjot pariwisata memanglah bukan tanpa sebab. Meski masih bisa dioptimalkan lagi, pariwisata menyumbang 20 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Tahun lalu, pariwisata mampu menyetor sekitar Rp 98 miliar ke PAD. Angka itu diperoleh dari pajak hotel, restoran, dan hiburan. "Tahun ini mampu menyumbang di atas Rp 100 miliar," ujarnya.

Jika lebih mendapatkan perhatian serta penggarapan serius, bukan tidak mungkin pariwisata Batam akan lebih moncer. Lokasi Batam yang berdekatan langsung dengan Singapura dan Malaysia, merupakan peluang besar bagi Batam untuk mendulang kedatangan turis asing.

Rata-rata Singapura berhasil menggaet turis sebanyak 14 ribu per tahun, sedangkan Malaysia sebesar 23 ribu wisatawan. Batam sudah semestinya mampu "mencuri" sebagian wisatawan yang berkunjung ke Singapura dan Malaysia.

Batam Punya Apa Saja

"Batam punya apa?" Pertanyaan itu sering kita dengar dari wisatawan yang akan ke Batam. Bahkan masyarakat Batam sendiri juga acapkali melontarkan pertanyaan serupa.

Logis memang. Batam yang awalnya diciptakan sebagai kota industri, praktis tidak memiliki daerah tujuan wisata seperti daerah lain. Sumatera Utara punya Danau Toba, Raja Ampat punya surga bawah air, atau bahkan dengan barisan pegunungannya.

Apalagi bila dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. Hingga beberapa dekade ke depan, rasanya sulit bagi Batam untuk menyamai Singapura. Meskipun jarak antara Batam-Singapura ibaratnya hanya sepelemparan batu.

Namun tentu saja itu bukanlah hambatan untuk pariwisata Batam. Jika Batam sudah berstatus Free Trade Zone (FTZ), rasanya konsep free tourism zone juga wajib dicanangkan.

"Sekarang ini ada 64 negara masuk dalam Visa on Arrival (VoA). Jika turis asal negara tersebut bisa bebas masuk tanpa biaya ke Indonesia, tentu saja akan menguntungkan," ujar Yusfa Hendri.

Keuntungan Batam yakni lokasi geografis Batam yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia. Artinya turis asing yang berkunjung ke kedua negara jiran itu, bisa berpeluang masuk ke Indonesia lewat Batam.

Kebijakan yang ada, turis negara VoA harus membayar 10 Dolar AS untuk tujuh hari kunjungan dan 25 dolar AS untuk satu bulan kunjungan.

Dengan konsep free tourism zone, maka mimpi Batam sebagai gateway pariwisata Indonesia bagian barat dapat terwujud. Batam akan menjadi pintu masuk wisata ke beberapa tujuan wisata di Sumatera.

Kondisi ini ditunjang dengan terbukanya akses penerbangan dan laut dari Batam ke beberapa kota di Sumatera. Belum lagi maskapai Lion Air yang sudah menjadikan Batam sebagai hub penerbangan.

"Tentu saja akses ke beberapa daerah di Sumatera semakin mudah. Turis mau apa, mau ke danau, kita bisa arahkan ke Danau Toba, hanya satu jam penerbangan. Atau objek wisata lain. Sebenarnya Batam punya apa saja," ujar Yusfa.


Anda sedang membaca artikel tentang

Wisata Di Batam, Apa Saja Ada dan Tersedia

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2013/12/wisata-di-batam-apa-saja-ada-dan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Wisata Di Batam, Apa Saja Ada dan Tersedia

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Wisata Di Batam, Apa Saja Ada dan Tersedia

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger