Tanri Abeng: Indonesia Lemah Dalam Membina SDM

Written By Unknown on Minggu, 23 Maret 2014 | 12.41

Laporan Wartawan Tribun Batam, Anne Maria Silitonga

BATAM, TRIBUN - Peranan pemerintah baik pusat maupun daerah penting bagi mempersiapkan Indonesia, Batam khususnya dalam era Asean Free Trade Area (AFTA) tahun 2015.

Tanri Abeng, pakar ekonomi nasional yang menjadi pembicara dalam seminar nasional kesiapan Batam dalam menghadapi era AFTA, Sabtu (22/3/2014) di Novotel, Batam, Kepulauan Riau.

Ia menuturkan meski sudah 10 tahun digaungkan pemerintah masih juga tidak menyiapkan diri dalam menghadapi era ekonomi terbuka itu.

"Dengan terang-terangan menteri-menteri kita, baik itu menteri perdagangan, menteri perekonomian menyatakan kita nggak siap era AFTA. Karena memang kita nggak pernah fokus bangun proses perencanaan yang matang. Ini sudah 10 tahun dibicarakan. Tapi kita nggak pernah menyiapkan diri," tutur Tanri.

Menurut Tanri Abeng, setidaknya ada dua area yang belum dipersiapkan dengan baik oleh pemerintah menjelang era AFTA. Yakni, Infrastruktur dan soal kesiapan keterampilan sumber daya manusia (SDM) nya.

"Itu yang senantiasa kami kritik. Pertama infrastruktur kita yang relatif terbelakang, sehingga biaya logistik yang mana seharusnya menjadi salah satu komponen untuk bersaing (logistik) jadi mahal. Kedua, kesiapan ketrampilan manusianya," ucap Tanri Abeng.

Untuk menyiapkan keterampilan manusia, ia pun menyayangkan hingga kini Batam belum memiliki fasilitas untuk pelatihan SDM di kota industri ini.

"Ini menarik sekali. Kita punya fasilitas tapi nggak jalan. Hal-hal seperti ini yang perlu disikapi dan ditindaklanjuti. Untuk bangun seperti itu kita paling butuh lahan seberapa besar sih, paling cuma 20 hektaran. Kebon sajakan. Cuma saya dengar yang di sini masalah lahan itu ada di BP Batam katanya," tutur Tanri.

Menurut mantan menteri BUMN itu, mengenai tempat pelatihan bagi SDM di Batam hanya tinggal masalah prioritas dan keseriusan pemerintah saja.

"Ya kalau BP Batam mungkin maunya untuk investasi kan, supaya ada pendapatan. Inikan cuma masalah prioritas. Mau prioritaskan yang mana sih ? Dari semua yang penting-penting itu, prioritasnya yang mana ?" kata Tanri Abeng.

Efektifitas dari pemerintah, menurutnya sangat penting. Manajamen pemerintah baik pusat dan daerah, katanya perlu diperbaiki. Baik masalah kepemimpinan dan institusinya.

"Kepemimpinankan nggak cuma presiden, tapi ada gubernur, wali kota dan sebagainya. Pelatihan skill bagi SDM kita itu perlu, harus dipersamakan standarnya semua 10 negara Asean ini.

Kalau sempat kita di bawah negara Asean yang lain, yah repot. Contoh simple saja, pengetahuan bahasa Inggris kita jauh terbelakang, belum lagi bahasa-bahasa negara lain yang jadi mitra kita, seperti Jepang," ucap dia lagi.

Menurut Tanri hal itu harus segera di sikapi sesudah pemerintahan yang saat ini berlalu. "Pemerintah yang baru nanti harus bekerja keras dan smart," kata Tanri Abeng tegas.

Di tempat yang sama, Abdul Wahab Bangkona, Sekretaris Jenderal Kementerian Tenaga Kerja RI menambahkan bahwa sebenarnya kemampuan dasar SDM Indonesia hebat. Hanya treatmentnya saja yang tidak merata.

"Kalau konteks kesiapan, perlu disadari dulu bahwa bangsa Indonesia ini hebat, kemampuan dasarnya hebat. Dan dengan treatment pas selalu juara. Sudah banyak itu contohnya.

Kemampuan dasar memang kita hebat, tapi pertanyaannya bagaimana ceta yang masif ? Itu yang penting. Memang yang bagus itu yang selalu dapat treatment," tutur Abdul Wahab.

Menurut Abdul Wahab, apa yang ada saat inipun harus dioptimalkan. Dan untuk mengoptimalkannya perlu harmoni dan sinergi.

"Pemerintah kalau cuma pikir kewenangan, kekuatannya masing-masing yah memang nggak bertemu. Susah. Kepri sendiri saya lihat skillnya rendah, untuk produksi baik secara vertikal dan horisontal.

Untuk mencetak tenaga terampil juga belum bisa, masih impor dari Jawa. Makanya setiap jobfair katanya banyak lowongan yang nggak terisi sama SDM di sini," tutur Abdul Wahab lagi.

Abdul Wahab berharap sesudah seminar ini, lahir tindakan dari Pemerintah Daerah untuk segera membangun infrastruktur.

"Untuk bangun BLK nggak mahal-mahal banget loh, paling Rp100 sampai Rp150 miliar. Uang kecil itu untuk pemerintah. Itu fungsinya bisa memproduksi ribuan tenaga kerja kita yang kuat," kata Abdul Wahab.

AFTA ini menurutnya juga sebuah peluang, bukan sekedar persaingan. Dengan koneksi yang besar itu, negara anggota diharapkan bersatu dan harus manfaatkan hal itu betul-betul.

"Kalau SDM kita ditingkatkan, kemudian didorong untuk mempunyai sertifikat, dan berstandar sama dengan negara lainnya. Justru SDM kita yang pergi ke negara-negara lain itu.

Dan saya berharap sebenarnya yang buruh tani, pembantu itu ditinggalkan lah. Tapi yang dikembangkan adalah SDM skilled, di kelas menengah. Misalnya orang-orang perhotelan," tuturnya.

Pria itupun mengingatkan agar peningkatan skill SDM Indonesia bukan hanya di lini bawah, tapi juga untuk lini atas atau posisi pemimpin.

"Jadi pemimpin produksi pemimpin. Karena ada trend juga, kalau misalnya bosnya orang Indonesia nanti di bagian bawahnya yang ditarikkan juga orang Indonesia.

Kalau orang India, nanti di bawah-bawahnya India, Cina atasnya bawahnya juga Cina. Makanya kita harus siapkan juga SDM untuk bagian top nya," ucap Abdul Wahab.

Setelah itu, hal lain yang penting untuk dilakukan pemerintah yakni memperbaiki tataran regulasi yang ada agar membuat regulasi keberpihakan kepada tenaga kerja Indonesia.

"Standarisasi dulu harus di harmonisasi. Jadi nanti nggak ada lagi namanya sama-sama insinyur, sama-sama punya sertifikat, tapi pekerja kita di gaji lebih rendah. Setelah itu berjalan, baru kita pemerintah bicara bargaining, dengan regulasi yang berpihak sama pekerja kita," ujarnya.


Anda sedang membaca artikel tentang

Tanri Abeng: Indonesia Lemah Dalam Membina SDM

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/03/tanri-abeng-indonesia-lemah-dalam.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Tanri Abeng: Indonesia Lemah Dalam Membina SDM

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Tanri Abeng: Indonesia Lemah Dalam Membina SDM

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger