SURABAYA, SURYA - Penggunaan gadget yang berlebihan bisa memicu beberapa jenis gangguan kesehatan.
Namun, secara umum gangguan dibedakan menjadi dua, yakni gangguan yang disebabkan faktor mekanis (cara pemakaian) dan faktor gelombang yang dihasilkan perangkat gadget.
Penyakit yang dipicu faktor mekanis, di antaranya adalah penyakit tendinitis atau tendonitis, yakni peradangan atau iritasi pada otot tendon yang menyebabkan sakit di bagian sendi.
"Ini disebabkan karena dalam pemakaian gadget yang paling banyak digerakkan adalah jari-jari.
Jadi, permasalahan pada sendilah yang paling banyak terjadi, khususnya sendi-sendi kecil," ujar dokter spesialis bedah saraf, Dr Rahardian Indarto Susilo SpBS yang praktik di RS Premier Surabaya, Jawa Timur, Selasa (13/5/2014).
Gangguan yang disebabkan faktor mekanis juga bisa muncul dari kebiasaan orang mengantongi gadget di dalam saku celana.
Gadget yang berada di saku celana berpotensi mengganjal atau menekan gerakan paha. Akibatnya bisa muncul masalah atau gangguan tulang femur atau tulang paha.
Sedangkan gangguan yang dipicu oleh faktor gelombang, disebabkan karena gadget mengeluarkan gelombang radiasi yang berpotensi menyebabkan terjadinya tumor otak.
Penyakit CTS (Carpal Tunnel Syndrome) atau sindrom lorong karpal adalah penyakit pada pergelangan tangan akibat saraf tertekan atau terjepit.
Biasanya ini dipicu aktivitas tangan yang berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu lama.
Di tangan manusia, ada syaraf-syaraf yang berjalan di dalam terowongan carpal yang dibentuk oleh ligament.
Ketika tangan bergerak berlebihan, tendon-tendon dan ligamen akan membesar sehingga menyebabkan syaraf terjepit.
Kalau sampai terjepit, maka bisa terjadi gangguan fungsi, baik yang sifatnya sementara maupun permanen.
Dampaknya paling awal ada pada rasa (sensorik). Ketika syaraf terjepit, tangan bisa terasa tebal dan kesemutan.
Selain rasa, juga bisa berdampak pada kekuatan (motorik), di mana kekuatan genggaman akan berkurang.
Tidak ada ukuran waktu pasti berapa lama sebuah aktivitas bisa berdampak terhadap munculnya CTS.
Yang perlu diingat, jangan memaksakan tangan terus beraktivitas ketika sudah terasa capai.
Begitu terasa capai, aktivitas tangan dan jari-jari itu mesti dihentikan. Itu akan bisa menghindari atau meminimalisir pemicu munculnya CTS.
CTS tidak selalu berhubungan dengan gadget. Tapi, bergantung pada aktivitas yang banyak menggerakkan tangan.
Bisa saja karena pekerjaan memasak, tukang ngulek bumbu, buruh pabrik rokok, tukang cuci, dan lain sebagainya. Karena itu, di tempat kerja misalnya, harus ada waktu untuk beristirahat.
Di luar akibat aktivitas tangan yang berlebihan, CTS bisa juga dipicu akibat trauma dan cedera dan penggunaan perangkat kerja yang bergetar.
Kasus CTS juga sering ditemukan pada pengendara motor yang paling sering melintasi jalan bergelombang sehingga batang kemudi motor kerap mengalami getaran.
Selain itu, para penderita kencing manis atau diabetes melitus juga lebih rawan terkena, karena syaraf-syarafnya yang lemah dan tidak tahan terhadap tekanan. (Surya/ben)
Anda sedang membaca artikel tentang
Istirahatkan Tangan Anda Apabila Sudah Capai
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/05/istirahatkan-tangan-anda-apabila-sudah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Istirahatkan Tangan Anda Apabila Sudah Capai
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Istirahatkan Tangan Anda Apabila Sudah Capai
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar