SURABAYA, SURYA - Banyak orang yang belum mengenal, apalagi memahami bahaya penyakit Carpal Tunnel Syndrome (CTS, sindrome terowongan karpal).
Hal ini menyebabkan para penderita seringkali terlambat menyadari. Mereka baru memeriksakan diri setelah dalam kondisi akut. Kalau sudah begitu, solusi terakhir harus operasi pembedahan.
Spesialis Brain and Spine Rumah Sakit (RS) Bedah Surabaya (BS), dr Gigih Pramono SpBS menjelaskan, dalam operasi bedah ini, serat-serat otot agar saraf median memiliki ruang ketika pergelangan tangan bergerak.
Gangguan CTS ini terjadi di dua tempat, yaitu tepat di urat nadi pergelangan tangan dan di samping bagian dalam tangan.
Untuk yang di urat nadi, biasanya terjadi karena posisi pergelangan tangan salah saat memegang gadget dan berlangsung berulang-ulang.
"Kalau (urat) yang samping tangan, itu terjadi karena pengguna handphone terlalu sering menggunakan ibu jari secara ekstrem," ujar Spesialis Brain and Spine Rumah Sakit (RS) Bedah Surabaya (BS), dr Gigih Pramono SpBS kepada Surya (Tribun Network), Rabu (14/5/2014).
Bagi masyarakat yang tahu ada bahaya CTS, tidaklah sulit sebenarnya untuk menghindari. Mereka tinggal mengubah kebiasaan yang salah dalam memainkan gadget.
Misalnya mengistirahatkan aktivitas jari atau tangan bila sudah terasa lelah. Begitu juga dengan kebiasaan memegang atau menggenggam gadget secara serampangan perlu diubah dengan memerhatikan posisi tangan.
"Upayakan posisi telapak tangan (saat menggunakan gadget) tidak menekuk ataupun miring," jelas Gigih Pramono.
Pencegahan tambahan perlu dilakukan. Dokter Eko Sulistijono SpS(k), Konsultan Syaraf Universitas Brawijaya (UB) Malang, menyarankan para maniak gadget memperbanyak konsumsi vitamin B.
Asupan gizi ini bisa menambah massa otot agar tak cepat lelah, mengurangi kram otot ataupun sulit tidur. Tidak perlu ongkos besar.
Banyak bahan makanan murah yang bisa menghasilkan vitamin ini. Eko menyebut di antaranya buah tomat, wortel, dan berbagai macam sayuran yang lain.
"Itu sangat manjur mengobati gangguan syaraf awal, seperti nyeri. Syaratnya mereka juga harus mengurangi aktivitas (mengoperasikan gadget) . Jika tidak ya percuma," katanya.
Menurut Eko, cara terbaik menghindari CTS akibat gadged adalah mempergunakan ponsel secara proporsional. Durasi waktu penting untuk diperhatikan.
Eko memaparkan, durasi waktu ideal seseorang memegang ponsel untuk menelepon hanyalah 15 menit. Sedangkan untuk mengetik sms, ia memperkirakan hanya 30 menit.
Apabila lebih dari waktu ini, ia menyarankan agar pemakainya berhenti sejenak. Kira-kira 5 atau 10 menit untuk merelaksasi otot.
"Kalau ingin menelepon lebih lama lagi disarankan untuk menggunakan handset," kata Eko. Sementara untuk sms, sebaiknya dihentikan terlebih dulu dan jangan memaksakan diri sampai timbul rasa nyeri.
Gangguan penyakit CTS ini, menurutnya juga rentan bagi maniak game konsul maupun komputer, aktivitas mengetik di laptop.
Di Malang, lanjut Eko, penderita gangguan syaraf cenderung mengalami pergeseran.
"Kalau dulu yang terkena syaraf terjepit biasanya orang-orang di atas usia 50 tahun. Tapi, saat ini usia 20 hingga 30 tahun yang paling banyak terkena gangguan syaraf berat," katanya terheran.
Kendati begitu, Eko menduga penggunaan gadget sebagai salah satu penyebabnya. Di luar itu, ada juga sederet pemicu.
Di antaranya faktor genetik juga menjadi salah satu kemungkinan juga ada faktor lain yang juga bisa mendorong seseorang mengalami syaraf terjepit di usia muda. (Surya/ben/adri/idl)
Anda sedang membaca artikel tentang
Lawan Penyakit Sindrom Terowongan Karpal dengan Tomat
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/05/lawan-penyakit-sindrom-terowongan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Lawan Penyakit Sindrom Terowongan Karpal dengan Tomat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Lawan Penyakit Sindrom Terowongan Karpal dengan Tomat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar