“Sampai Menghadap Tuhan, Kita Dihadapkan dengan Korupsi”

Written By Unknown on Selasa, 26 Agustus 2014 | 12.41

Laporan Wartawan Tribun Batam, Zabur Anjasfianto

BATAM, TRIBUN - Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) memberikan pemahaman korupsi kepada 1.018 orang calon mahasiswa Unversitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam, Sabtu (23/8/2014).

Kegiatan ini terangkum dalam orentasi studi pengenalan kampus (Ospek) 2014 yang berlangsung di aula Unrika di Batu Aji Batam.

Materi antikorupsi itu disampaikan langsung Indraza Marzuki, fungsionaris Dikyanmas KPK RI. Indraza Marzuki memulainya dari gratifikasi yang merusak moral bangsa.

Dia menceritakan mulai dari lahir saja, orangtua harus membayar atau memberikan uang terima kasih agar bisa mendapatkan akta kelahiran kepada pegawai rumah sakit dan catatan sipil.

Hanya cara itu, anak yang baru dilahirkan diakui sebagai warga negara Indonesia (WNI).

"Praktek bayar ini, bayar itu, sogok sana, sogok sini, terus berlanjut ketika kita masuk sekolah. Saat mencari kerja dan bekerja, kemudian menikah, terus punya anak hingga kita kembali menghadap Tuhan."

"Sewaktu mengurus surat kematian, pemakaman, keluarga kita diharuskan membayar lagi. Tidak itu saja, di republik ini, mengurus semua administrasi berkaitan dengan pemerintah pasti harus ada uang pelicin," ujarnya.

Indra menyebutkan untuk mengurus semua administrasi di pemerintahan, mulai dari akta kelahiran, KTP, SIM, kartu sosial, STNK, domisili, IMB dan lainnya harus mempunyai uang ekstra agar bisa mendapatkannya.

Biasanya parktek tersebut menggunakan istilah uang tinta, uang jasa, uang kopi, uang pelicin, uang rokok dan istilah lainnya.

"Padahal tugas pejabat negara dan pegawai negeri itu, ya melayani rakyat dengan sebaik-baiknya. Mereka sudah digaji dengan memakai uang rakyat."

"Jadi mereka tidak perlu lagi mengharap imbalan dalam bentuk apapun dari pihak lain. Sebetulnya, begitulah bunyi sumpah jabatan mereka ketika dilantik dan juga pada kode etik pegawai negeri," katanya.
    
Dijelaskan, gratifikasi merusak martabat pejabat dan pegawai negeri karena membangun mental pengemis dengan memperjual belikan kewenangan.

Gratifikasi dianggap suap jika penerimanya pegawai negeri atau penyelenggara negara. Sebab gratifikasi tersebut berkaitan dengan jabatan dan bertentangan dengan tugas serta kewajiban pegawai negeri atau penyelenggara negara.  

"Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membasmi patktek gratifikasi. Sebagai anggota masyarakat, kita harus stop memberi dalam bentuk apapun kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara. Kita semua harus mengawasi dan melaporkan praktek-praktek gratifikasi kepada KPK," ajaknya..

"Negeri ini semakin nyaman bila mana tidak ada praktek gratifikasi, sebab hak masyarakat akan terlayanai maksimal dan gratis. Dengan membasmi gratifikasi, kebiasaan korupsi akan ikut hilang dari kebudayaan kita," katanya.

Sementara itu Rektor Unrika Batam, Prof. DR. H. Zainuddin, M.Pd mengatakan sebanyak 1.081 mahasiswa baru tahun akademik 2014/2015, secara serentak mengikuti Ospek di Kampus Unrika, Sabtu (24/8/2014) dan berakhir Minggu (24/8/2014).

Dalam ospek tersebut, Mahasiswa baru diperkenalkan secara dekat tentang kampus Unrika. Beragam pertunjukan dari berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan BEM dipersembahkan kepada mahasiswa baru tersebut.

Kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan yang wajib dilaksanakan, sebagai bentuk pengenalan awal bagi mahasiswa baru yang nantinya akan menjadi peserta didik di Unrika.

"Ospek memberikan manfaat kepada mahasiswa, karena ada perbedaan yang signifikan antara waktu belajar SMA dengan kuliah."

"Dengan ospek ini, apa yang menjadi permasalahan mereka selama perkuliahan tidak menjadi kendala lagi. Selain itu, mereka bisa lebih mengenal dengan kampus baru serta senior-senior mereka," katanya.

Ia mengatakan, dalam ospek ini dilaksanakan selama dua hari, dimana terdiri dari beberapa Fakultas diantaranya Fakultas Hukum, Fisipol, Teknik, Ekonomi, dan FKIP. Ospek tersebut dimotori oleh BEM Unrika.


Anda sedang membaca artikel tentang

“Sampai Menghadap Tuhan, Kita Dihadapkan dengan Korupsi”

Dengan url

http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/08/asampai-menghadap-tuhan-kita-dihadapkan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

“Sampai Menghadap Tuhan, Kita Dihadapkan dengan Korupsi”

namun jangan lupa untuk meletakkan link

“Sampai Menghadap Tuhan, Kita Dihadapkan dengan Korupsi”

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger