Laporan Wartawan Tribun Batam, Muhammad Ikhsan
NATUNA, TRIBUN - Krisis listrik semakin menggila di ibukota Kabupaten Natuna, Ranai, Provinsi Kepri. Mesin-mesin yang ada di unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang dikelola PT. Bima Golden Powerindo bergantian rusak.
Bahkan satu unit dikabarkan mengalamai rusak parah sejak sebulan terakhir. Ada enam unit mesin yang dioperasikan rekanan penyuplai daya ke PLN Rayon Ranai ini.
Itu pun jika dihidupkan, keenam unit ini sudah mulai kerepotan dengan beban listrik kebutuhan warga yang makin hari kian bertambah.
"Satu mesinnya rusak, lagi bongkar dulu. Masih dicari tahu rusaknya yang mana," ujar Ian, petugas dari PT BGP yang dijumpai Senin (26/8/2014).
PT. BGP pun nampaknya mulai sedikit sensitif dengan sering rusaknya alat mereka.
"Duh tolong jangan difoto-foto lah mas mesinnya, takutnya mengganggu orang yang memperbaiki, lagian kami nggak diberi izin dari atasan," ujar Iyan kepada para awak media.
Sebelumnya banyak warga yang mempertanyakan kelayakan BGP sebagai operator PLTD di Natuna. Bahkan pemadaman berkepanjangan diyakini sudah membuat perekonomian warga lumpuh.
Sementara pihak PT PLN Rayon Ranai pun nampaknya pasrah dengan kondisi operasional rekanan mereka yang ditunjuk lewat proses lelang oleh PLN Wilayah di Tanjungpinang.
Bahkan kantor PLN Ranai pun juga kerap padam listrik akibat sering rusaknya mesin BGP tersebut.
Staff Senior PLN Rayon Ranai, Muhardiman mengatakan terkadang masalah yang terjadi tak hanya di mesin yang rusak, namun kadang jaringan di luar ada yang terkendala, tertimpa pohon dan sebagainya bisa saja menurutnya arus balik berimbas dan merusak ke mesin.
"Spare kita paling 20 persen, saat beban puncak memang menjadi kendala selama ini. Cuma saya sulit juga untuk memberikan paparan teknis, sebaiknya ke Manajer, cuma beliau lagi keluar daerah," akunya.
Namun Manajer PLN Rayon Ranai, Deny Arsadi pun belum bisa dihubungi kemaren.
Di saat PLN kesulitan beban puncak, masih nampak warga yang datang memasukkan permohonan penambahan daya di rumahnya. "Maaf mas belum bisa saat ini," ujar. salah seorang petugas PLN.
Penggunaan alat-alat modern yang meningkat secara kuantitas oleh warha tentu juga membutuhkan listrik lebih. Sepertinya hal ini yang belum tertangani oleh PLN disamping jeleknya operasional PLTD rekanan mereka
Ridwan, salah seorang warga di Jalan Sudirman pun mengaku heran dengan kelistrikan di Ranai.
"Saya mau nonton TV di sini kan cuma bisa TV kabel atau parabola, antena UHF gak bisa. Kalau saya sendiri pakai TV kabel, karena padam bergilir berjam-jam. Jika di pusat pengelola TV kabelnya itu listrik mati, maka walau di sini hidup tapi nggak dapat siaran. Nah giliran di pengelola TV Kabel hidup, tapi listrik di sini yang padam sama aja bohong, akhirnya nggak jadi -jadi nonton. Pokoknya mau ngapa-ngapain susah," ujar Ridwan.
Ia pun berharap pemerintah Kabupaten Natuna bertindak cepat terkait solusi warga di Ranai yang sudah tak berdaya dalam teror pemadaman bergilir dalam waktu berjam-jam tersebut.
"Kalau bisa diintervensi saja PLN supaya cari operator penyuplai lain selain perusahaan yang ada saat ini (BGP), mungkin mesin yang dioperasikan mereka udah seken dan karatan. Ini yang harus ditegaskan pejabat kita, Jangan pejabat sini tiap sebentar keluar daerah aja," ujarnya kesal.
Anda sedang membaca artikel tentang
PLTD Ranai Mulai Kronis, Listrik di Ibukota Natuna Lumpuh
Dengan url
http://sriwijayaposting.blogspot.com/2014/08/pltd-ranai-mulai-kronis-listrik-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
PLTD Ranai Mulai Kronis, Listrik di Ibukota Natuna Lumpuh
namun jangan lupa untuk meletakkan link
PLTD Ranai Mulai Kronis, Listrik di Ibukota Natuna Lumpuh
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar