Laporan Tribunnews Batam, Eko Setiawan
TANJUNGPINANG, BATAM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar acara lomba lukis mewarnai dan lomba membatik di kantor Arsip tepi laut Tanjungpinang, Kepri, Minggu (29/9) siang.
Sebanyak 70 dari tingkat SD dan SLTP se-Tanjungpinang ikut serta dalam kegiatan tersebut. Wati Murni, Direktur Pengembangan Seni Rupa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Merasa bangga dan sempat terharu dengan hasil yang diraih dalam acara tersebut. Pasalnya, acara ini di luar dugaan karena hasil lukisan anak-anak ini mampu membuat para juri kelabakan untuk memberikan penilaian.
"Dalam kesempatan ini, kita mengambil tema keindahan Seni Budaya Melayu. Hasilnya sangat memuaskan dan sangat luar biasa. Hasil ini sungguh di luar dugaan saya, ternyata anak-anak di sini sangat berbakat dalam melukis," ucap Wati kepada Tribun, Minggu (29/9/2013).
Ia menambahkan, tema tersebut diambil karena di Melayu sendiri banyak budaya yang harus dilestarikan serta dipromosikan ke daerah-daerah luar.
"Kita berharap dengan acara-acara seperti ini bisa melihat bakat-bakat dari anak-anak ini. Ini merupakan suatu pondasi untuk ekonomi kreatif," ucapnya lagi.
Nanti yang terpilih sebagai yang terbaik, karya mereka akan ditampilkan di tingkat nasional. Bukan hanya itu, karya-karya mereka ini juga akan ditampilkan di tingkat internasional.
"Karya ini akan kita tampilkan di tingkat ASEAN. Sedangkan anak-anak ini sudah menjadi catatan sebagai aset bagi kita. Karena mereka sangat potensial," lanjutnya lagi.
Harapan Wati, dengan adanya kegiatan tersebut, generasi muda ini bisa menjadi penggerak ekonomi kreatif di Indonesia. Hal tersebut tentunya harus ada dukungan dari pemerintah setempat untuk menampung anak-anak ini menjadi lebih baik lagi.
"Anak-anak seperti ini harus diperhatikan oleh Pemerintah Daerah karena ini merupakan aset daerah," tutupnya.
Sepuluh pemenang terbaik dari peserta Sekolah Dasar (SD) yakni Novian Ramadan, Dheyani Annisa, Fakhriyah Azra Balqis, Friska Angela, dan Emi Sarah kemudian peserta terbaik tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), yakni Deny M, Detty Laffaina, Rahmadatul Wisdawati, Verianti Liana, dan Vansang Asmarawati.
Kesepuluh peserta terbaik dalam lomba Cipta Seni Anak-anak Nasional Tahun 2013 tingkat pelajar Kota Tanjungpinang ini akan disiapkan mengikuti lomba tingkat nasional di Jakarta.
Dalam perlombaan tersebut bisa diketahui bahwa promosi pergantian lambang rumah adat di Kepri belum seutuhnya diketahui masyarakat Kepri tak terkecuali anak-anak.
Salah satu dewan juri yang menilai lukisan karya anak-anak Tanjungpinang tersebut melihat lambang Selembayung masih dibuat di rumah adat melayu Kepri. Padahal saat ini Selembayung sudah tidak dipakai lagi di Kepri.
"Selembayung itu untuk Riau Daratan. Kalau Kepri lambangnya sudah berbeda yakni menunjuk langit. Dari sini kita bisa melihat kelemahan pemerintah tentang kurangnya promosi tentang lambang rumah adat melayu ini," ucap salah seorang Dewan Juri.